Selasa, 28 Oktober 2025

MODUL 2: PEMROGRAMAN DASAR LD & INSTRUKSI T/C

Pendahuluan

Modul ini menyajikan dasar-dasar pemrograman menggunakan Ladder Diagram (LD) pada Programmable Logic Controller (PLC) atau Smart Relay seperti Omron, Schneider Zelio, dan produk Schneider Electric (seperti Modicon, yang mewarisi teknologi Telemecanique). Pembelajaran akan berfokus pada pembangunan logika sekuensial melalui kontak dan coil, serta penggunaan instruksi timer (T) dan counter (C), yang vital dalam otomasi industri. Penguasaan konsep-konsep ini sangat fundamental untuk merancang dan memelihara sistem otomasi yang efisien dan andal.


Target Pembelajaran

Setelah menyelesaikan modul ini, Anda diharapkan mampu:

  • Memahami dasar-dasar Ladder Diagram (LD) sesuai konvensi pemrograman Omron dan Schneider.

  • Merancang struktur start-stop (latching) menggunakan internal relay atau memory bit (Omron Work Bits/Auxiliary Relays, Zelio/Schneider Internal Relays).

  • Menggunakan instruksi Timer (T) untuk pengendalian waktu (e.g., TIM pada Omron, T pada Zelio/Schneider).

  • Menggunakan instruksi Counter (C) untuk perhitungan (e.g., CNT pada Omron, C pada Zelio/Schneider).

  • Memahami signifikansi instruksi reset (RST) pada timer dan counter.

  • Membedakan antara counter standar dan high-speed counter (HSC) pada PLC industri.


1. Dasar Pemrograman LD: Kontak, Coil, dan Struktur Start-Stop

Ladder Diagram (LD) adalah bahasa pemrograman grafis yang universal, namun setiap merek memiliki notasi alamat dan instruksi spesifik.

Konvensi Alamat Kunci (Omron & Schneider)

ElemenOmron (e.g., CP1L)Schneider/ZelioKeterangan
Input (Kontak Fisik)0.00, 0.01, dst.I1, I2, dst.Terhubung ke sensor/tombol fisik.
Output (Coil Fisik)100.00, 100.01, dst.Q1, Q2, dst.Mengontrol aktuator (motor, solenoid).
Memory Bit (Internal Relay)W0.00, A400.00M1, M2, dst.Variabel internal untuk latching dan interlock.
TimerT0, T1, dst.T001, T002, dst.Mengontrol waktu tunda.
CounterC0, C1, dst.C001, C002, dst.Menghitung pulsa/peristiwa.

Struktur Start-Stop (Latching) dengan Internal Relay (M-bit)

Untuk membangun logika latching yang andal, disarankan menggunakan Memory Bit (M) atau Work Bit (W/A) sebagai Internal Relay. Pendekatan ini lebih kuat (robust) daripada self-holding langsung pada coil output fisik:

  1. Logika Latching: Gunakan tombol START (NO) dan STOP (NC) untuk mengaktifkan/mematikan Memory Bit (M1). M1 akan di-self-hold (latching) oleh kontaknya sendiri.

  2. Logika Output: Gunakan kontak M1 (NO) untuk mengaktifkan Output Fisik (Q1) (misalnya, motor).

Penekanan Utama: Keunggulan M-bit

Penggunaan M-bit memisahkan logika kontrol (latching) dari coil output fisik, yang membuat troubleshooting lebih mudah dan menjaga logika latching tetap berfungsi meskipun ada masalah pada coil output fisik.


2. Presisi Waktu Otomasi: Instruksi Timer (T)

Instruksi Timer digunakan untuk menciptakan penundaan atau mengatur urutan kerja (sequencing).

Omron (Instruksi TIM)

Omron menggunakan instruksi TIM (Timer). Anda menentukan nomor Timer (T0, T1, dst.) dan waktu preset (PV).

  • Contoh: TIM 000 #50 (mengatur Timer 000 dengan preset 5.0 detik, umumnya dengan resolusi 100ms).

  • Kontak Timer (T0) akan tertutup (ON) setelah waktu preset berlalu dan input Timer aktif.

Schneider/Zelio (Instruksi T)

Schneider dan Zelio menggunakan blok fungsional Timer (T). Anda mengatur waktu preset dan mode operasi (ON-Delay, OFF-Delay, dll.).

Penekanan Utama: Pentingnya Reset (RST)

Timer Retentive (RTO) wajib di-reset secara eksplisit menggunakan instruksi RST untuk mengembalikan Accumulated Value (AT) ke nol sebelum siklus baru dimulai. Untuk Timer ON-Delay (TON) standar, reset terjadi otomatis saat inputnya OFF.


3. Kontrol Penghitungan Produksi: Instruksi Counter (C)

Instruksi Counter digunakan untuk menghitung jumlah pulsa atau kejadian.

Omron (Instruksi CNT)

Omron menggunakan instruksi CNT (Counter). Anda menentukan nomor Counter (C0, C1, dst.) dan waktu preset (PV).

  • Input Hitungan: Diberikan pada input CU (Count Up).

  • Input Reset: Diberikan pada input R. Reset wajib untuk memulai hitungan baru.

Schneider/Zelio (Instruksi C)

Schneider/Zelio menggunakan blok fungsional Counter (C). Input Reset Counter wajib diaktifkan untuk mengembalikan nilai hitungan ke nol.

Pembedaan Kritis: Counter Standar vs. High-Speed Counter (HSC)

Pada PLC Industri (Omron, Schneider Modicon):

Jenis CounterDeskripsiKebutuhan
Counter Standar (CNT/C)Diimplementasikan dalam software (dihitung selama Scan Cycle PLC).Cocok untuk hitungan lambat (misalnya, produk per batch).
High-Speed Counter (HSC)Menggunakan hardware khusus dan dedicated high-speed terminals.Wajib untuk encoder atau pengukuran kecepatan tinggi (misalnya, frekuensi > 50Hz) karena dapat mencatat pulsa lebih cepat dari Scan Time PLC.

Kesimpulan

Modul ini telah memperkenalkan dasar pemrograman LD, berfokus pada Internal Relay (M-bit), Timer (T), dan Counter (C) dengan panduan konvensi untuk merek Omron, Schneider Zelio, dan Telemecanique/Schneider Modicon. Penguasaan konsep ini adalah fondasi yang penting dalam sistem otomasi industri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MODUL 8: IMPLEMENTASI, COMMISSIONING, DAN DEFENSE PROYEK KONTROL

Pendahuluan Modul ini menyajikan panduan komprehensif untuk melaksanakan proyek implementasi dan validasi sistem kontrol dalam bidang otoma...